Hampir semua pasangan suami-istri akan diuji dengan berkurangnya kualitas tampilan fisik pasangannya. Jika bagi seorang istri hal itu tidak terlalu bermasalah, lain halnya bagi para suami. Pasalnya, laki-laki merupakan makhluk visual yang sering jatuh cinta dan tergila-gila sejak pandangan pertama. Mata laki-laki bisa lebih dahulu menambatkan cinta sebelum mengetahui kualitas pemikiran dan kepribadian wanita yang pertama dijumpainya.
Sayangnya, tanpa disadari, masalah berkurangnya kecantikan istri itu bersumber dari suami. Suami merupakan orang pertama yang harus bertanggungjawab terhadap apapun yang terjadi pada istrinya. Baik kurangnya biaya yang dia nafkahkan untuk perawatan kecantikan dengan cara yang syar’i, banyaknya amanah yang diberikan kepada istri terkait urusan dapur, kasur, dan sumur, sampai sebab-sebab yang ada di dalam suami, dan itu sikapnya amat rahasia.
Seorang suami, sebagaimana diriwayatkan dalam berbagai jalur, mendatangi seorang syeikh. Dia mengeluhkan kecantikan istrinya yang semakin kabur. Padahal, berdasarkan informasi yang berkembang, istri dari laki-laki tersebut merupakan salah satu wanita tercantik di lingkungannya.
Kepada sang suami, sang syeikh memberikan sebuah rahasia mencengangkan. Beliau membuka tabir yang selama ini tertutup, memberitahukan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kata sang syeikh, “Jika semua wanita sudah kau nikahi sekali pun, binatang sekali pun akan terlihat cantik bagimu.”
Itulah tabiat syahwat yang jahat. Syahwat tak pernah puas. Apalagi jika disalurkan dengan cara yang salah. Pelampiasan syahwat dengan cara keliru itu tak ubahnya orang yang haus, lalu mengambil air garam sebagai minuman. Semakin banyak cairan yang diminum, rasa haus pun semakin bertambah.
Perhatikanlah hal ini, wahai para suami. Allah Ta’ala memerintahkan kalian untuk menundukkan pandangan karena ada hikmah agung yang terkandung di dalamnya. Hikmah agung itulah yang harus kalian gali. Tundukkanlah sebagian pandanganmu. Sampaikan kebutuhan kepada istrimu saat tergoda dengan wanita lain.
Tundukkan. Sesuai kemampuan terbaik. Selebihnya, lakukan usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk merawat kecantikan istrimu. Jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala. Apalagi di zaman ini, amat sukar menundukkan pandangan, kecuali orang-orang yang mendapat kekuatan dari Allah Ta’ala. Wallahu a’lam.